Jatuh Bersama Kursi Kayu

Jiwamu terlalu jauh meninggalkanku
Aku tak butuh raga juga senda gurau
Aku ingin seperti tahun itu
Tak cukup tempat untuk berbagi pilu

Jangan, jangan kau ditampar angan
Aku tak butuh diselimuti banyak awan
Jangan, jangan berhenti di persimpangan jalan
Sebab kau lugu saat pertama kenalan

Waktu tidak pernah ingkar pada putarannya
Mengubah segala dengan peristiwanya
Manusia menjadi korban melebihi raga
Di injak-injaknya jiwa seperti batu bata

Aku dengan segudang nasib
Menjelma menjadi tali yang diikat erat dileherku
Kemudian jatuh bersama kursi kayu
Dan segala cita juga cinta

Hitam, Hitam, Hitam