Dua Buku Saya Meminta Lepas Dari Diri

Tanggal 18 April 2020, dua buku saya telah lepas dari diri. Mereka berdua meminta saya untuk melepaskannya agar bisa mengelilingi banyak ingatan orang-orang. Entahlah, mungkin karena telah lama bersama menghabiskan waktu. Ada sedikit ragu ketika melepas mereka. Namun, bukankah tiap-tiap orang yang merasa telah dewasa berhak atas perjalanan hidupnya sendiri? Sebelum berpisah, mereka berpesan pada […]

Selengkapnya...

Segelas Kopi

Kata kakek, segelas kopi tanpa gula bisa membuat kaki-kaki dan tanganmu begitu cepat memanjat pohon kelapa, memetik ratusan buah cokelat tanpa lelah, memotong rumput berjam-jam, menanam padi di tengah terik matahari, dan membantu siapapun yang membutuhkan keringatmu. Kata ibu, jangan biasakan tiap hari meminum segelas kopi, itu akan membuatmu susah tidur, membuatmu bangun kesiangan jika […]

Selengkapnya...

Trilogia

Mungkin Desember 2019 atau Januari 2020, saya akan menerbitkan Tiga Buku. Buku ini terhubung satu sama lain, tidak ada awal, juga akhir. Kita tidak pernah tahu, apakah desember menjadi awal dan januari yang menanggung akhir, begitu sebaliknya. Setelah lima tahun tidak melakukan apapun, akhirnya tulisan-tulisan saya mendesak ingin diterbitkan. Semoga Bijaksana.

Selengkapnya...
Kadang, Aku hanya ingin menjadi benda-benda lama yang tertanam dalam sedalam-dalamnya di tumpukan debu, ditutup rapat-rapat oleh kardus televisi. Ditemani gelap dan kenangan, sepi tanpa bising-bising manusia, binatang dan angin.
-- Apa yang paling setia selain dirimu sendiri?
Bahkan bayangan meninggalkanmu dengan cahaya dalam kegelapan..

Pun Dengan Mereka

sebelum aku menulis pasti kau yang kukenang kau yang susah digambarkan kau yang mudah dikenang seperti hari senin kemarin kau lagi yang kupikir kau lagi susah dilupa ada ada saja kau dibalik senyuman hadirlah dengan nama yang lain cukup nama jangan yang lain senyummu tetap matamu tetap kau tau aku akan bagaimana dengannya tak berguna […]

Selengkapnya...

Tidak Ada Hanya

bukan hanya mulut yang butuh kopi juga mata yang ingin seksi bukan hanya mata yang menilai istri juga mulut yang ingin lebih bukan hanya tubuh yang ingin kutiduri juga jiwa yang lebih berkelas bukan hanya jiwa yang berkualitas juga tubuh yang membuat klimaks kan kuberi yang ingin kau raih dan kau beri yang kau jaga […]

Selengkapnya...

Ingatanku Sudah Tak Sehat

Bagaimana aku menjadi yang lain sedang diriku yang mendambamu Tapi bagaimana mungkin aku menjadi diriku sedang kau mendamba yang lain Atau aku harus berpaling dari rupa mu yang buat kegelisahan Atau aku harus bertahan dari pendirianmu yang sudah mapan Aku bisa saja menjadi yang lain Dan hidup tenang dengan kemauanmu Tapi tak bisa juga aku […]

Selengkapnya...

Tentang Harap

Kau potong potong jiwaku dan kau buang dikesendirian Sampai gelap tak ada kau sisa Mereka terbahak seolah aku terjepit duka Aku tidak peduli perihal keramaian Ribuan cahaya lampu tak mampu Pun menyinari Aku tetap gelap, bahkan lebih gelap Sebaiknya kutunda dulu Tentang harap juga simponi merdu Harmonika di atas lemari Biar kusam sampai pagi Selama […]

Selengkapnya...

Malam Meniduri Matahari

Kuberi kau makan agar nafasmu lebih panjang Malah kau ciuman dengan dia sepanjang malam Kuberi kau buku untuk menghadapi peradaban Malah kau berucap sembarang seperti tak berpengetahuan Kuberi kopi agar kau terjaga di sabtu malam Malah kau tidur bangun kesiangan Kuberi kamar agar kau bisa terbaring di hari melelahkan Kau malah keluar tak pernah kunjung […]

Selengkapnya...

Wajah Yang Sama di Kisah Lain

Dulu aku punya angan Bisa hidup tenang disebuah alam Dipenuhi pohon rindang juga beberapa ayam yang kuberi makan Tiap pagi kulihat kau menyiram tanaman dan menyapu halaman Dengan pakaian tidur dan mata sayup sisa semalam Kulihat kau menyajikan sarapan dengan teh panas Pisang goreng buatan tangan Juga sayur yang kau petik di halaman belakang Kita […]

Selengkapnya...