Sebenarnya aku tak ingin pergi terlalu jauh Meninggalkan kota kecil yang buatku besar Segala jalan dan yang kupandang Selalu istimewa, juga banyak makna Ingatanku masih sangat kuat Kenakalan, persahabatan juga keluarga Harus kubayar mahal di tempat berbeda Semua yang pernah menyentuh sendi hidupku Akan kucatat satu persatu kemudian kulukis menjadi danau, sawah dan langit yang […]

Selengkapnya...

Aku pernah bersama mereka di lain waktu Mendengarkan juga tidak mendengarkan Beberapa dari mereka yang dulu kuberi harap dan memberi harap Yang pernah menyentuh palung hati juga sampai sebatas raga Tidak bisa aku tumbuh hanya dengan satu warna lantas setia Sebab sejenak hidup kadang butuh mendua Singgahi dan pelajari pengetahuan mereka Bukan melihatnya boneka yang […]

Selengkapnya...

Aku ingat malam itu, akhir september dan awan sedang seringnya mengeluarkan hujannya Beberapa rumah mulai gelap disebabkan mati lampu di beberapa titik kota Aku hanya berdua dengan ayah Ibu telah tenang sejak bulan mei Suasana sekitar sangat tenang Sesekali bunyi kendaraan yang jauh dari rumah Aku mengambil dua batang lilin untuk dinyalakan Anginnya sangat tenang, […]

Selengkapnya...

Sering aku takut pulang kerumah Melihat segala isi dan maknanya Ada mesin jahit, tas kecil juga pakaian ibu Seperti hidup mereka menemaniku Jalanan basah, aroma sore, semua nampak hidup Mengisi keseharian, menghangatkan tubuhku Ingin aku kembali menata kemarin Memperbaiki segala cita juga cinta Bukan seperti ini, melihat kalender terus melewatiku Aku ingin lebih lama Seperti […]

Selengkapnya...

Beberapa bagian dalam hidupku telah tiada Satu persatu meninggalkanku Sedikit demi sedikit membuatku pilu Aku seperti tanaman indah ditengah hutan belantara yang tak pernah dilihat sepasang mata manusia Ingin aku mengakhiri tapi tak sanggup ku melawan Tuhanku Ingin aku lompat diatas gedung tinggi tapi aku takut itu bukan akhir Ingin aku menenggelamkan tubuh lemahku di […]

Selengkapnya...

Harusnya aku tak boleh rindu Pada dia yang mengadu nasib di kepalanya Pada dia yang merindu di pelukannya Pada dia yang tersesat dengan imajinya Pun aku sedikit saja memikirkannya Entah itu karena apa atau dengan bagaimana Bukan kehendak diriku tapi kenapa Dia tertancap bagai paku karatan yang puluhan tahun didalam kepala Tentu sulit menaruh harap […]

Selengkapnya...

Akhirnya sampai pada halaman terakhir buku kecilmu Catatan hidup yang ada aku Simpan baik di atas lemarimu Sebagai barang lama yang mungkin saja akan kau lupa Kelak kau tak bisa hadapi ingkar Cukup catat di hati mu yang sudah baru Makna kita jangan kau campur Dengan bahagia yang kau beli mahal Sesederhana kau mengingatku Tidak […]

Selengkapnya...

Tiap waktu kuhabiskan ingatanku untuk mengingatmu, apa kau sudah makan? atau kau butuh obat? tunggu aku akan datang Tiap hari ku bersikap seolah dewasa, tidak apa, bukan kamu yang salah, tidak apa, lain kali jangan diulang yah Padahal aku juga belum makan, aku pun kadang menggigil kesakitan, aku pun bukan pria dewasa yang berpikir matang […]

Selengkapnya...

Kita akan ke florence, disana Yiruma akan memainkan pianonya dengan nada khas dan mendalam, kataku sambil melihat matanya yang juga mendalam Atau kita bisa ke vatikan, menikmati segudang karya seni Michaelangelo, Leonardo dan beberapa seniman ajaib di dunia Juga kita bisa kembali kerumah, menemanimu menyelesaikan tontonan kartun yang puluhan episode itu Bagaimana? atau kau hanya […]

Selengkapnya...

Bukankah perempuan itu jauh lebih menarik Ketika ia duduk memegang novel ringan dibawah pohon rindang Ketimbang mengumbar gadget mahal ditengah hingar bingar diskotik malam Bukankah perempuan itu lebih mengagumkan Ketika ia berbicara karya ketimbang menjadi plagiat demi tuntutan kekinian Bukankah perempuan itu lebih seksi ketika ia membuka pemikiran dan menghijab kehormatan ketimbang menutupi seluruh badan […]

Selengkapnya...